ARAH DAN GERAK PERUBAHAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa
Sosial
Dosen Pengampu : Aman,
M.Pd.
Disusun Oleh :
v Anida Khuzaima Hakim H.1711113
v Isnaini Alawiyah H.1711102
v Janita Ayu Salamah H.1711101
v Yuniarti Rahayu H.1711097
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”Arah dan Gerak
Perubahan Sosial” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas mata kuliah Rekayasa dan
Perubahan Sosial. Kami
berterima kasih kepada Bapak Aman,
M. Pd. selaku dosen mata kuliah Rekayasa dan Perubahan Sosial yang telah memberikan tugas kepada
kami.
Kami berharap, dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah
wawasan kita mengenai arah dan gerak
perubahan sosial. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Bogor, 27 Maret 2020
Penyusun
DAFTAR
ISI
A. Arah dan Gerak Perubahan
Sosial
B. Teori-Teori Arah dan
Gerak Perubahan Sosial
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bagi
masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat
berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang menyolok,
adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta
ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada pula yang
berjalan cepat.
Perubahan-perubahan
di dalam masyarakat dapat mengenai nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi
susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial. Oleh karena luasnya bidang dimana
mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut, maka bilamana seseorang hendak
membuat uraian tentang perubahan-perubahan dalam masyarakat, perlulah terlebih
dahulu ditentukan secara tegas perubahan mengenai hal apa yang dimaksudkan.
Perubahan-perubahan sosial adalah segala
perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap
dan pola-pola peri kelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Para
sosiolog maupun ahli-ahli lainnya, banyak yang pernah mengemukakan tentang
teori-teori perubahan sosial dan kebudayaan.[1]
Selain itu, dalam perubahan sosial juga
terdapat arah dan gerak ke mana perubahan sosial tersebut akan terjadi. Oleh
karenanya, dalam makalah ini akan dibahas mengenai arah dah gerak perubahan
sosial.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan arah dan gerak perubahan sosial?
2.
Apa
saja teori-teori arah dan gerak perubahan sosial?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
dan memahami apa yang dimaksud dengan arah dan gerak perubahan sosial.
2.
Mengetahui
dan memahami macam-macam arah dan gerak perubahan sosial.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arah
dan Gerak Perubahan Sosial
Manusia memiliki sifat dinamis,
kehidupannya juga dinamis. Artinya, manusia dan kehidupannya akan selalu
mengalami perkembangan dan perubahan. Perubahan memiliki efek psikologis bagi
pikiran manusia. Manusia yang takut berubah akan merasakan bahwa perubahan
merupakan ancaman. Sebaliknya, bagi manusia yang berani dan percaya diri,
perubahan justru menyenangkan dan memberi inspisrasi. Dalam perubahan terbuka
kesempatan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, masyarakat daerah
pedalaman akan mencapai kemajuan jika menerima pengaruh dari luar, terutama
dalam bidang pendidikan.[2]
Meskipun manusia selalu mengalami
perubahan dalam kehidupannya, tidak semua perubahan manusia dikategorikan
sebagai perubahan sosial. Dalam perubahan sosial, suatu kelompok atau
masyarakat juga merasakan perubahan itu.
Perubahan sosial dapat berpengaruh positif
atau negatif. Perubahan sosial dapat berpengaruh positif jika mampu memperbaiki
tingkat kehidupan manusia. Sementara itu, perubahan sosial berpengaruh negatif
jika menyebabkan disorganisasi sosial. Sebagai contoh, akibat bencana alam
kehidupan masyarakat terbengkalai dan struktur sosial yang telah terbangun
menjadi roboh. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya disorganisasi sosial
dalam masyarakat. [3]
Arah dan gerak perubahan sosial dapat
dikatakan menuju ke arah lambat atau cepat. Ada juga yang mengatakan arah dan
gerak perubahan sosial menuju pada kemajuan atau kemunduran. Pernyataan ini
sesuai dengan teori-teori sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Oleh
karenanya, arah dan gerak perubahan sosial tentunya akan menuju ke arah yang
lebih baik dan menunjang kehidupan masyarakat yang layak. Karena pada dasarnya,
setiap perubahan sosial di masyarakat menunjukkan arah dan gerak yang beragam.
B.
Teori-Teori
Arah dan Gerak Perubahan Sosial
Terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat memunculkan berbagai pandangan dan pemikiran dari para ahli
Sosiologi. Mereka mencoba menafsirkan bentuk dan arah perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat. Pandangan dan pemikiran dari para ahli Sosiologi
tersebut memunculkan teori-teori perubahan sosial.[4]
1.
Teori
Linear
Perubahan sosial mengikuti pola linear
seperti dikemukakan oleh Auguste Conte. Dia mengatakan bahwa kemajuan progresif
perubahan manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak
terelakkan. Perubahan selalu berubah dari yang sederhana ke arah yang lebih
kompleks, selalu berubah menuju ke arah kemajuan. Conte mengemukakan “bukan
tiga tahap”, yaitu bahwa suatu masyarakat mengikuti perkembangan perubahan
dengan pola seperti berikut:
a)
Tahap
Teologis dan Militer
Yaitu suatu
tahapan dimana berbagai sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa
bertujuan untuk menundukkan masyarakat lain. Pemikiran-pemikiran masayarakat
dalam tahap ini ditandai oleh kuatnya pemikiran yang bersifat adikodrati, yaitu
dikuasai oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar diri manusia, kuatnya
pemikiran magis regius, pemikiran yang bersifat rasional dan berdasar pada
penelitian tidak dibenarkan.
b)
Tahap
Metafisik dan Religius
Yaitu suatu
tahapan dimana dalam masyarakat sudah terjadi adanya suatu hubungan atau
jembatan pemikiran yang menghubungkan masyarakat militer dan masyarakat
industri. Pengamatan atau penelitian masih dikuasai oleh imajinasi tetapi
lambat laun semakin berubahnya dan menjadi dasar bagi suatu penelitian.
c)
Tahap
Ilmu Pengetahuan dan Industri
Yaitu suatu
tahapan dimana industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan
utama masyarakat.[5]
2.
Teori
Siklus
Menurut
pola siklus, masyarakat berkembang laksana sebuah roda. Pada suatu saat ada di
atas, saat lain ada di bawah. Masyarakat mengalami kemajuan dalam peradabannya,
namun suatu saat akan mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami suatu
kemusnahan. Perjalanan peradaban manusia laksana sebuah perjalanan gelombang,
bisa muncul tiba-tiba, berkembang, kemudian lenyap. Bisa juga diibaratkan seperti
perkembangan seorang manusia mengalami masa muda, masa dewasa, masa tua dan
kemudian punah. [6]
Menurut pola
siklus, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat baik berupa kemajuan
maupun kemunduran merupakan suatu fase lingkaran. Fase ini pada akhirnya akan
berbalik dan mengulangi lagi arah perubahannya. Pola ini menekankan bahwa apa
yang terjadi dalam masyarakat saat ini memiliki kemiripan dengan apa yang
terjadi pada masa lalu. Proses perubahan masyarakat bukan berarti pada tahap
akhir, melainkan berputar ke tahap awal. Tokoh sosiolog pendukung pola ini
adalah Pitirim A. Sorokin. (Ranjabar, 2015: 39-46)[7]
3.
Teori
Siklus dan Linear
Teori ini
menggabungkan pola linear dan pola siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat
bisa berbentuk pola siklus dan linear. Contoh perubahan linear, dicontohkan
oleh pemikiran Marx, menurut Marx, masyarakat berubah dari masyarakat komunis
tradisional ke arah komunis modern. Menurutnya, perkembangan pesat kapitalisme
akan memicu konflik antar buruh dengan kaum borjuis yang akan dimenangkan oleh
kaum buruh kemudian akan membentuk masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marx
terlihat dari pandangan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan terus
menerus antara kelas-kelas dalam masyarakat. Setelah satu kelas menguasai kelas
lainnya siklus akan berulang lagi.
Max weber,
salah satu tokoh menggabungkan pola siklus dan linear dalam melihat perubahan
sosial. Pandangan siklisnya terlihat dalam mengkaji jenis wewenang yang ada
dalam masyarakat. Menurutnya, di dalam masyarakat terdapat tiga jenis wewenang,
yaitu wewenang kharismatis, rasional-legal, dan tradisional. Wewenang yang ada
dalam masyarakat beralih-alih: wewenang kharismatis akan mengalami rutinisasi
sehingga berubah menjadi wewenang tradisional atau rasional-legal, kemudian
akan muncul wewenang kharismatis kembali, dan itu akan berulang lagi. Sedangkan
pandangan linearnya terlihat dari cara memandang masyarakat, bahwa perubahan
masyarakat akan menuju ke arah peningkatan yaitu masyarakat yang rasional
(rasionalitas). (panduan kuliah plsbt)[8]
Menurut pola
ini, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan adanya
pertentangan dalam masyarakat. Menurut pola ini, masyarakat dikelompokkan dalam
dua kategori, yaitu mereka yang menguasai dan mereka yang dikuasai. Pola ini
dalam perubahan sosial berpijak pada teori Karl Marx tentang konflik kelas.
4.
Teori Evolusi
Menurut
Suerjono Soekanto, (kolip, 2011: 613-615) terdapat tiga teori yang mengupas
teori evolusi, yaitu Unilinear Theories of Evolution, Universal Theory of
Evolution, dan Multilinear Theories of Evolution.
a)
Unilinear
Theories of Evolution
Menyatakan
bahwa masyarakat dan segala suatu di dalamnya (termasuk manusia dan
kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan tertentu, bermula
dari bentuk sederhana, selanjutnya berkembang menjadi bentuk kompleks sampai
pada tahap sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte, Emile
Durkheim, dan Herbert Spencer.
b)
Universal
Theory of Evolution
Dicetuskan
oleh Herbert Spencer, menurut teori ini, perkembangan masyarakat tidak selalu
melalui tahapan-tahapan tertentu yang tetap, tetapi mengikuti garis evolusi
tertentu. Dalam teori ini, Herbert Spencer menyatakan bahwa masyarakat merupaka
hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat
maupun susunannya.
c)
Multilinear
Theories of Evolution
Lebih
menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap tertentu dalam perkembangan
evolusi masyarakat. Sebagai contoh, manusia mengadakan penelitian mengenai
pengaruh perubahan sistem mata pencaharian terhadap sistem kekeluargaan dalam
masyarakat. Upaya untuk mengetahui perkembangan masyarakat melalui tahap-tahap
tertentu sulit dikaji. Selain itu, sulit dipastikan banyak yang dialami
masyarakat saat itu merupakan tahap akhir atau masih dapat berkembang pada
tahap-tahap selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian-penelitian
terhadap dinamika yang terjadi dalam masyarakat.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Arah dan gerak perubahan sosial dapat dikatakan
menuju ke arah lambat atau cepat. Ada juga yang mengatakan arah dan gerak
perubahan sosial menuju pada kemajuan atau kemunduran. Pernyataan ini sesuai
dengan teori-teori sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Oleh karenanya, arah
dan gerak perubahan sosial tentunya akan menuju ke arah yang lebih baik dan
menunjang kehidupan masyarakat yang layak. Karena pada dasarnya, setiap
perubahan sosial di masyarakat menunjukkan arah dan gerak yang beragam.
Teori-teori arah dan gerak perubahan sosial yaitu
teori linear, teori siklus, teori siklus dan linear, dan teori evolusi.
B. Saran
Sebagai masyarakat yang senantiasa
mengikuti perubahan sosial di negara ini, alangkah baiknya sesuai dengan aturan
yang ditetapkan. Dalam artian, perubahan sosial tersebut haruslah memberikan
dampak positif bagi masyarakat, bukan memberikan dampak negatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Gumilar, F. R., & dkk. (2018). ENSIKLOPEDIA
SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL. Jakarta: Cempaka Putih.
Lumintang, J. (2015).
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA
TARA-TARA I. Acta Diurna , 1-10.
Purwasih, J. H.,
& dkk. (2018). PERUBAHAN SOSIAL. Jakarta: Cempaka Putih.
UPI, D. F. (n.d.). Perubahan
Sosial dan Pembangunan. Retrieved April 10, 2020, from
https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html
[1] Juliana Lumintang, “PENGARUH PERUBAHAN
SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA TARA-TARA I”, Acta
Diurna Vol. IV No. 2, 2015, hal. 1
[2] Gumilar;dkk, ENSIKLOPEDIA SOSIOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 2
[3] Gumilar;dkk, ENSIKLOPEDIA SOSIOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 3
[4] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta,
Cempaka Putih, 2018), hal. 9
[6]Direktori File UPI, Perubahan Sosial dan
Pembangunan, diakses dari URL https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html
[7] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta,
Cempaka Putih, 2018), hal. 9
[8] Direktori File UPI, Perubahan Sosial dan
Pembangunan, diakses dari URL https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html
[9] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta,
Cempaka Putih, 2018), hal. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar