Rabu, 02 Desember 2020

Arah dan Gerak Perubahan Sosial

 

ARAH DAN GERAK PERUBAHAN SOSIAL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Rekayasa Sosial

Dosen Pengampu : Aman, M.Pd.

 

 


 

Disusun Oleh :

v  Anida Khuzaima Hakim           H.1711113

v  Isnaini Alawiyah                      H.1711102

v  Janita Ayu Salamah                  H.1711101

v  Yuniarti Rahayu                       H.1711097

 

 

 

 

 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DJUANDA

BOGOR

2020


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Arah dan Gerak Perubahan Sosial” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Rekayasa dan Perubahan Sosial. Kami berterima kasih kepada Bapak Aman, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Rekayasa dan Perubahan Sosial yang telah memberikan tugas kepada kami.

Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai arah dan gerak perubahan sosial. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bogor, 27 Maret 2020

 

 

Penyusun

 


 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

BAB I. 1

PENDAHULUAN.. 1

A.   Latar Belakang. 1

B.   Rumusan Masalah. 1

C.   Tujuan Penulisan. 2

BAB II. 3

PEMBAHASAN.. 3

A.   Arah dan Gerak Perubahan Sosial 3

B.   Teori-Teori Arah dan Gerak Perubahan Sosial 4

1.    Teori Linear 4

2.    Teori Siklus. 5

3.    Teori Siklus dan Linear 5

4.    Teori Evolusi 6

BAB III. 8

PENUTUP. 8

A.   Kesimpulan. 8

B.   Saran. 8

DAFTAR PUSTAKA.. 9

 

           


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang menyolok, adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada pula yang berjalan cepat.

Perubahan-perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial. Oleh karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut, maka bilamana seseorang hendak membuat uraian tentang perubahan-perubahan dalam masyarakat, perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas perubahan mengenai hal apa yang dimaksudkan.

Perubahan-perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola peri kelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Para sosiolog maupun ahli-ahli lainnya, banyak yang pernah mengemukakan tentang teori-teori perubahan sosial dan kebudayaan.[1]

Selain itu, dalam perubahan sosial juga terdapat arah dan gerak ke mana perubahan sosial tersebut akan terjadi. Oleh karenanya, dalam makalah ini akan dibahas mengenai arah dah gerak perubahan sosial. (Lumintang, 2015)

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan arah dan gerak perubahan sosial?

2.      Apa saja teori-teori arah dan gerak perubahan sosial?

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan arah dan gerak perubahan sosial.

2.      Mengetahui dan memahami macam-macam arah dan gerak perubahan sosial.


3.       

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Arah dan Gerak Perubahan Sosial

Manusia memiliki sifat dinamis, kehidupannya juga dinamis. Artinya, manusia dan kehidupannya akan selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Perubahan memiliki efek psikologis bagi pikiran manusia. Manusia yang takut berubah akan merasakan bahwa perubahan merupakan ancaman. Sebaliknya, bagi manusia yang berani dan percaya diri, perubahan justru menyenangkan dan memberi inspisrasi. Dalam perubahan terbuka kesempatan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, masyarakat daerah pedalaman akan mencapai kemajuan jika menerima pengaruh dari luar, terutama dalam bidang pendidikan.[2]

Meskipun manusia selalu mengalami perubahan dalam kehidupannya, tidak semua perubahan manusia dikategorikan sebagai perubahan sosial. Dalam perubahan sosial, suatu kelompok atau masyarakat juga merasakan perubahan itu.

Perubahan sosial dapat berpengaruh positif atau negatif. Perubahan sosial dapat berpengaruh positif jika mampu memperbaiki tingkat kehidupan manusia. Sementara itu, perubahan sosial berpengaruh negatif jika menyebabkan disorganisasi sosial. Sebagai contoh, akibat bencana alam kehidupan masyarakat terbengkalai dan struktur sosial yang telah terbangun menjadi roboh. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya disorganisasi sosial dalam masyarakat. [3]

Arah dan gerak perubahan sosial dapat dikatakan menuju ke arah lambat atau cepat. Ada juga yang mengatakan arah dan gerak perubahan sosial menuju pada kemajuan atau kemunduran. Pernyataan ini sesuai dengan teori-teori sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Oleh karenanya, arah dan gerak perubahan sosial tentunya akan menuju ke arah yang lebih baik dan menunjang kehidupan masyarakat yang layak. Karena pada dasarnya, setiap perubahan sosial di masyarakat menunjukkan arah dan gerak yang beragam.

 

B.     Teori-Teori Arah dan Gerak Perubahan Sosial

Terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat memunculkan berbagai pandangan dan pemikiran dari para ahli Sosiologi. Mereka mencoba menafsirkan bentuk dan arah perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pandangan dan pemikiran dari para ahli Sosiologi tersebut memunculkan teori-teori perubahan sosial.[4]

1.      Teori Linear

Perubahan sosial mengikuti pola linear seperti dikemukakan oleh Auguste Conte. Dia mengatakan bahwa kemajuan progresif perubahan manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakkan. Perubahan selalu berubah dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks, selalu berubah menuju ke arah kemajuan. Conte mengemukakan “bukan tiga tahap”, yaitu bahwa suatu masyarakat mengikuti perkembangan perubahan dengan pola seperti berikut:

a)      Tahap Teologis dan Militer

Yaitu suatu tahapan dimana berbagai sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa bertujuan untuk menundukkan masyarakat lain. Pemikiran-pemikiran masayarakat dalam tahap ini ditandai oleh kuatnya pemikiran yang bersifat adikodrati, yaitu dikuasai oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar diri manusia, kuatnya pemikiran magis regius, pemikiran yang bersifat rasional dan berdasar pada penelitian tidak dibenarkan.

b)      Tahap Metafisik dan Religius

Yaitu suatu tahapan dimana dalam masyarakat sudah terjadi adanya suatu hubungan atau jembatan pemikiran yang menghubungkan masyarakat militer dan masyarakat industri. Pengamatan atau penelitian masih dikuasai oleh imajinasi tetapi lambat laun semakin berubahnya dan menjadi dasar bagi suatu penelitian.

c)      Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri

Yaitu suatu tahapan dimana industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan utama masyarakat.[5]

2.      Teori Siklus

Menurut pola siklus, masyarakat berkembang laksana sebuah roda. Pada suatu saat ada di atas, saat lain ada di bawah. Masyarakat mengalami kemajuan dalam peradabannya, namun suatu saat akan mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami suatu kemusnahan. Perjalanan peradaban manusia laksana sebuah perjalanan gelombang, bisa muncul tiba-tiba, berkembang, kemudian lenyap. Bisa juga diibaratkan seperti perkembangan seorang manusia mengalami masa muda, masa dewasa, masa tua dan kemudian punah. [6]

Menurut pola siklus, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat baik berupa kemajuan maupun kemunduran merupakan suatu fase lingkaran. Fase ini pada akhirnya akan berbalik dan mengulangi lagi arah perubahannya. Pola ini menekankan bahwa apa yang terjadi dalam masyarakat saat ini memiliki kemiripan dengan apa yang terjadi pada masa lalu. Proses perubahan masyarakat bukan berarti pada tahap akhir, melainkan berputar ke tahap awal. Tokoh sosiolog pendukung pola ini adalah Pitirim A. Sorokin. (Ranjabar, 2015: 39-46)[7]

3.      Teori Siklus dan Linear

Teori ini menggabungkan pola linear dan pola siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat bisa berbentuk pola siklus dan linear. Contoh perubahan linear, dicontohkan oleh pemikiran Marx, menurut Marx, masyarakat berubah dari masyarakat komunis tradisional ke arah komunis modern. Menurutnya, perkembangan pesat kapitalisme akan memicu konflik antar buruh dengan kaum borjuis yang akan dimenangkan oleh kaum buruh kemudian akan membentuk masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marx terlihat dari pandangan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan terus menerus antara kelas-kelas dalam masyarakat. Setelah satu kelas menguasai kelas lainnya siklus akan berulang lagi.

Max weber, salah satu tokoh menggabungkan pola siklus dan linear dalam melihat perubahan sosial. Pandangan siklisnya terlihat dalam mengkaji jenis wewenang yang ada dalam masyarakat. Menurutnya, di dalam masyarakat terdapat tiga jenis wewenang, yaitu wewenang kharismatis, rasional-legal, dan tradisional. Wewenang yang ada dalam masyarakat beralih-alih: wewenang kharismatis akan mengalami rutinisasi sehingga berubah menjadi wewenang tradisional atau rasional-legal, kemudian akan muncul wewenang kharismatis kembali, dan itu akan berulang lagi. Sedangkan pandangan linearnya terlihat dari cara memandang masyarakat, bahwa perubahan masyarakat akan menuju ke arah peningkatan yaitu masyarakat yang rasional (rasionalitas). (panduan kuliah plsbt)[8]

Menurut pola ini, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan adanya pertentangan dalam masyarakat. Menurut pola ini, masyarakat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu mereka yang menguasai dan mereka yang dikuasai. Pola ini dalam perubahan sosial berpijak pada teori Karl Marx tentang konflik kelas.

4.      Teori Evolusi

Menurut Suerjono Soekanto, (kolip, 2011: 613-615) terdapat tiga teori yang mengupas teori evolusi, yaitu Unilinear Theories of Evolution, Universal Theory of Evolution, dan Multilinear Theories of Evolution.

a)      Unilinear Theories of Evolution

Menyatakan bahwa masyarakat dan segala suatu di dalamnya (termasuk manusia dan kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan tertentu, bermula dari bentuk sederhana, selanjutnya berkembang menjadi bentuk kompleks sampai pada tahap sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte, Emile Durkheim, dan Herbert Spencer.

b)      Universal Theory of Evolution

Dicetuskan oleh Herbert Spencer, menurut teori ini, perkembangan masyarakat tidak selalu melalui tahapan-tahapan tertentu yang tetap, tetapi mengikuti garis evolusi tertentu. Dalam teori ini, Herbert Spencer menyatakan bahwa masyarakat merupaka hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun susunannya.

c)      Multilinear Theories of Evolution

Lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap tertentu dalam perkembangan evolusi masyarakat. Sebagai contoh, manusia mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan sistem mata pencaharian terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat. Upaya untuk mengetahui perkembangan masyarakat melalui tahap-tahap tertentu sulit dikaji. Selain itu, sulit dipastikan banyak yang dialami masyarakat saat itu merupakan tahap akhir atau masih dapat berkembang pada tahap-tahap selanjutnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian-penelitian terhadap dinamika yang terjadi dalam masyarakat.[9]


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Arah dan gerak perubahan sosial dapat dikatakan menuju ke arah lambat atau cepat. Ada juga yang mengatakan arah dan gerak perubahan sosial menuju pada kemajuan atau kemunduran. Pernyataan ini sesuai dengan teori-teori sosial yang dikemukakan oleh para ahli. Oleh karenanya, arah dan gerak perubahan sosial tentunya akan menuju ke arah yang lebih baik dan menunjang kehidupan masyarakat yang layak. Karena pada dasarnya, setiap perubahan sosial di masyarakat menunjukkan arah dan gerak yang beragam.

Teori-teori arah dan gerak perubahan sosial yaitu teori linear, teori siklus, teori siklus dan linear, dan teori evolusi.

 

B.     Saran

Sebagai masyarakat yang senantiasa mengikuti perubahan sosial di negara ini, alangkah baiknya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Dalam artian, perubahan sosial tersebut haruslah memberikan dampak positif bagi masyarakat, bukan memberikan dampak negatif.

DAFTAR PUSTAKA

 

Gumilar, F. R., & dkk. (2018). ENSIKLOPEDIA SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL. Jakarta: Cempaka Putih.

 

Lumintang, J. (2015). PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA TARA-TARA I. Acta Diurna , 1-10.

 

Purwasih, J. H., & dkk. (2018). PERUBAHAN SOSIAL. Jakarta: Cempaka Putih.

 

UPI, D. F. (n.d.). Perubahan Sosial dan Pembangunan. Retrieved April 10, 2020, from https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html

 

 



[1] Juliana Lumintang, “PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP KEMAJUAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA TARA-TARA I”, Acta Diurna Vol. IV No. 2, 2015, hal. 1

[2] Gumilar;dkk, ENSIKLOPEDIA SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 2

[3] Gumilar;dkk, ENSIKLOPEDIA SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 3

 

[4] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 9

 

[6]Direktori File UPI, Perubahan Sosial dan Pembangunan, diakses dari URL https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html

[7] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 9

 

[8] Direktori File UPI, Perubahan Sosial dan Pembangunan, diakses dari URL https://docplayer.info/45364179-Bab-iii-perubahan-sosial-dan-pembangunan.html

[9] Purwasih;dkk, PERUBAHAN SOSIAL (Jakarta, Cempaka Putih, 2018), hal. 9

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mutiara

 #katakatabijak #katamutiara #katamuslimah #quotes #quotesmuslimah