Rabu, 02 Desember 2020

Makalah Proposal Penelitian Tindakan Kelas

 

PROPOSAL PTK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Tindakan Kelas

 


Dosen Pengampu

Dr. Widyasari, M.Pd



 

  Disusun :

Elva triana

Fera Azizah Wicaksana

M. Nurdin

Suhilman

Yuliana Marfungatun Nikmah

Yulianti

 


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DJUANDA

BOGOR

2020


 

KATA PENGATAR

 

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.                                                                                       

 

 

Bogor, 14 November 2020

 

 

Penyusun



 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGATAR.. i

DAFTAR ISI. iii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.         LATAR BELAKANG.. 1

B.         Rumusan Masalah. 3

C.         Tujuan Penulisan. 3

BAB II. 4

PEMBAHASAN.. 4

A.         Pengertian Proposal PTK.. 4

B.          Penyusunan Proposal 5

BAB III. 15

PENUTUP. 15

A.         Kesimpulan. 15

B.         Saran. 15

DAFTAR PUSTAKA.. 16

 


 

BAB I PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Cara yang digunakan untuk mengeksplorasi informasi untuk memperoleh variasi perbaikan alternatif atas dasar aspek parktis dalam hal ini adalah memperbaiki suatu proses pembelajaran, salah satunya dapat dilakukan dengan penelitian tindakan kelas.

 Menurut Sukardi (2006: 1) kelas pada prinsipnya adalah penegasan yang mencerminkan tempat penelitian berlangsung. Penelitian tindakan di bidang pendidikan ini settingnya dapat di kelas, sekolah, atau tempat lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Seorang guru sebagai pendidik professional dan berhubungan secara langsung dengan proses kegiatan sekolah, mempunyai kewajiban atas hal tersebut. Keprofesionalan guru tersebut menurut Aqib (2006: 10) dituntut untuk memiliki kemampuan pribadi dan kemampuan sosial.

 Di antara tugas pokok guru professional yang langsung terkait dengan penelitian tindakan kelas adalah melaksanakan pengembangan profesi, yaitu kemampuan melaksanakan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas professional guru, khususnya kualitas pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas (PTK) pada dasawarsa terakhir ini, semakin lebih dikenal oleh para guru dan para pendidik, serta para pengambil kebijakan pendidikan karena penelitian tindakan kelas memang mempunyai kelebihan nyata, yaitu mampu memberikan ide, perlakuan atau treatment nyata yang berupa tindakan perbaikan praktis yang bisa dirasakan langsung oleh para responden yaitu guru atau siswa yang diteliti.

Tahap penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan awal bagi peneliti (guru dan dosen) untuk merencanakan, merumuskan, dan mendesain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang apa masalah yang diteliti, dan bagaimana solusi penyelesaian masalah penelitian tersebut. Tahap pra penelitian sering kita kenal dengan sebutan tahap mendesain penelitian ( menulis proposal). Proposal penelitian merupakan hal yang sangat penting salam suatu penelitian, karena proposal merupakan panduan atau pedoman bagi peneliti dalam melaksankan tahap penelitian.


B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan maka ada beberapa maslah yang akan diuraikan :

  1. Apa pengertian penelitian tindakan kelas ?
  2. Bagaimana cara membuat penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

  1. Untuk mengetahui teknik penyusunan  proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Proposal PTK

Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran  merupakan  salah  satu  tuntutan  kompetensi  guru,  oleh  karena  itu siapapun guru dan calon guru  dituntut mampu melakukan penelitian tindakan kelas untuk  peningkatan    keprofesionalan  mereka.  Proposal penelitian atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian tindakan kelas PTK berkaitan dengan pernyataan atas nilai pentingnya penelitian. Membuat proposal penelitian tindakan kelas PTK bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian.

dalam PTK adalah bagaimana menyusun proposal, dan bagaimana menulis laporan  PTK  setelah  mulai  mengadakan  serangkaian  tindakan.  Bagian  pertama sajian  ini  tentang  Penyusunan  Proposal  PTK berisi  tentang:

·         Isi  proposal

·         Bagian pokok 

·         Bagian  akhir  dari  proposal  PTK.

Penyusunan usulan/proposal penelitian merupakan langkah awal  penulisan penelitian.  Penyusunan proposal  mencakup  beberapa  langkah  yaitu :

 1) pengajuan usulan judul

2)  persetujuan judul 

3) pembimbingan  (jika perlu)  

4) revisi  dan

5) pengesahan proposal yang telah disetujui.

PTK  merupakan  kegiatan  nyata,  untuk  meningkatkan  mutu  PBM;

merupakan  tindakan  oleh  guru  kepada  siswa  yang  harus  berbeda  dari    kegiatan biasanya. PTK terjadi dalam siklus berkesinambungan; minimum dua siklus.   Judul memuat gambaran upaya yang dilakukan untuk perbaikan pembelajaran sesuai hasil analisis karakteristik siswa dalam pembelajaran sebelumnya, tindakan yang diambil untuk  merealisasikan  upaya perbaikan  pembelajaran,  dan setting penelitian.  Judul sebaiknya tidak lebih dari 15 kata/frasa.

 

B.     Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian tindakan kelas PTK. Proposal penelitian tindakan kelas PTK dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Proposal penelitian tindakan kelas PTK harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Proposal penelitian tindakan kelas PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas (pembelajaran).Proposal penelitian tindakan kelas PTK

Dalam  penyusunan  usulan  penelitian/proposal  penelitian  perlu  dilakukan beberapa  kegiatan  pokok,  yaitu;

a)        mendeskripsikan  dan  menemukan  masalah dengan berbagai metode atau cara

b)       menentukan cara pemecahan masalah dengan pendekatan,  strategi,  media,  atau  kiat  tertentu  

c)        memilih  dan  merumuskan masalah  baik  berupa pertanyaan  atau pernyataan  sesuai dengan masalah  dan cara pemecahannya 

d)       menetapkan  tujuan  pelaksanaan  PTK  sesuai  dengan  masalah yang ditetapkan  

e)       memilih dan  menyusun persfektif,  konsep, dan  perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK

f)        menyusun siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang  telah  dirumuskan  

g)       menetapkan  cara  mengumpulkan  data  sekaligus menyusun  instrumen  yang  diperlukan  untuk  menjaring  data  

h)       menetapkan  dan menyusun cara-cara analisis data.  Hasil kegiatan di atas dituangkan dalam kerangka proposal yang terdiri dari 3 bagian yang ditulis tidak lebih dari 15 halaman (khusus untuk bagian pokok). Tiga bagian  itu  adalah :

1.        bagian  awal  (halaman  sampul,  halaman  persetujuan,  Kata Pengantar dan daftar isi)

2.        Bagian  pokok  (Pendahuluan: latar belakang, rumusan masalah dan pemecahannya, tujuan dan manfaat penelitian; Kajian pustaka: kajian teori,  kajian  hasil  penelitian yang  relevan, kerangka  pikir  dan  hipotesis,  Rencana Penelitian: seting dan subyek penelitian, prosedur  PTK,  pengumpulan dan analisis data) dan,

3.        Bagian akhir. Bagian pokok propsal terdiri  dari 3 yaitu: (1) pendahuluan: latar belakang, rumusan  masalah  dan  pemecahannya,  tujuan  dan  manfaat  penelitian;  (2)  kajian Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Slameto) pustaka:  kajian  teori,  kajian  hasil  penelitian  yang  relevan,  kerangka  pikir  dan hipotesis, dan (3)  rencana penelitian: setting dan subyek penelitian, prosedur PTK, pengumpulan dan analisis data.

 

1) Pendahuluan

Pendahuluan  proposal  penelitian berisi:  latar  belakang  permasalahan, permasalahan  penelitian, cara  pemecahan  masalah,  rumusan masalah,  tujuan  dan manfaat penelitian.

 

·         Latar Belakang Masalah

Dalam latar  belakang  permasalahan  diuraikan urgensi penanganan  perma-salahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk  itu,  harus ditunjukkan fakta – fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan guru selama ini maupun dari kajian  pustaka.  Dukungan beberapa  hasil  penelitian–penelitian  terdahulu  (apabila ada) juga akan lebih mengokohkan argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui PTK yang diusulkan. Karakteristik khas PTK  yang  berbeda  dari  penelitian  formal  hendaknya  tercermin  dalam  uraian  di bagian  ini.  Untuk  itu  beberapa  hal  berikut  ini  perlu  dimasukkan  dalam  latar belakang masalah.

Menuliskan kenyataan yang ada (kondisi awal);  Kondisi  awal  sesuai dengan  permasalahan  yang diteliti;  Contoh:  ”Permasalahan pokok, misalnya  hasil belajar matematika bagi peserta didik kelas V rendah” diuraikan berdasarkan fakta rendahnya  itu  dibuktikan dari  mana,  berapa rata-rata  nilai ulangan  harian,  berapa banyak  peserta  didik  yang  belum  tuntas,  ’siapa”  saja  yang  belum  tuntas,  dan sebagainya  (sesuai  data  riel  dari  SD  tersebut).  Kemudian  menetapkan  masalah pokok  yaitu  yang  mengandung  kondisi  awal  dari  subyek  yang  diteliti.  Selain  itu menuliskan  masalah  lain  yaitu  masalah  yang  mengandung  kondisi  awal permasalahan yang  menyelimuti  guru sebagai peneliti:  misalnya selama ini  belum

memanfaatkan  alat  peraga  tertentu  dalam  pembelajaran  matematika;  berdasarkan fakta bila belum menggunakan alat peraga, menggunakan cara apa.

Menuliskan harapan yang  dituju (kondisi akhir),  yaitu  kondisi  setelah dilakukan  penelitian.  Harapan  yang    dituju  (kondisi akhir)  dapat  berupa  kondisi akhir yang diteliti atau bagi subyek penelitian (peserta didik/guru/kepsek), maupun kondisi  akhir  peneliti.  Kondisi  akhir  yang  diteliti  (peserta  didik),  misalnya meningkatnya  hasil  belajar  matematika  pada  operasi  hitung  bilangan  pecahan.

Berapa nilai rata-rata  ulangan harian yang  diharapkan  setelah penelitian, mengapa perlu  ditingkatkan.  Kondisi  akhir  peneliti  (guru),  misalnya  memperbaiki  proses pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan alat peraga tertentu.

·         Permasalahan Penelitian 

Menulis  masalah  yaitu  kesenjangan  antara  kenyataan  dan  harapan; Kesenjangan yang dimaksud adalah 1: kesenjangan antara kondisi awal dan kondisi akhir masalah pokok dari subyek penelitian, 2: kesenjangan antara kondisi awal dan kondisi  akhir  masalah  lain    dari  peneliti.  Menulis  masalah  yang  dihadapi  yaitu adanya  kesenjangan  antara  harapan  (kondisi  akhir)  dengan  kenyataan  (kondisi awal):  Masalah  yang  diteliti,  nilai  ulangan  kenyataan  (kondisi  awal)-nya  masih rendah,  harapan  (kondisi  akhir)-nya  meningkat;  Masalah  peneliti,  kondisi  awal pembelajarannya  belum  memanfaatkan  alat  peraga,  harapan  (kondisi  akhir)-nya menggunakan alat peraga Permasalahan yang  diusulkan untuk ditangani  melalui PTK  itu dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang  memang  layak dan perlu diselesaikan melalui PTK.  Sebaliknya  permasalahan  yang  dimaksud  seyogyanya  bukan  permasalahan yang secara teknis metodologik di luar jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada  hendaknya  didahului  oleh  identifikasi  masalah,  yang  dilanjutkan  dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang  perlu  di  tangani  itu  nampak  menjadi  perumusan  masalah  tersebut.  Dalam bagian ini dikunci dengan perumusan masalah tersebut.

 

·         Cara Pemecahan Masalah

Dalam  bagian  ini  dikemukakan  cara  yang  diajukan  untuk  memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan  konseptual  yang  mantap  yang  bertolak  dari  hasil  analisis  masalah.  Di samping itu, juga  harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil  pemecahan masalah  dalam  rangka  pembenahan  dan/atau  peningkatan  implementasi  programpembelajaran  dan/atau  berbagai  program  sekolah  lainnya.Juga  harus  dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal. Menulis  cara  pemecahan  masalah,  perlu  adanya:  identifikasi  masalah, pembatasan  masalah  dan  perlu  adanya  solusi.  Pada  saat  melakukan  identifikasi masalah,  guru sudah  harus  mengkaji  berbagai  literatur yang  relevan.  Identifikasi Masalah pada umumnya berupa pertanyaan, banyaknya pertanyaan selalu lebih dari satu  sehingga  banyaknya  pertanyaan  lebih  banyak  dari  banyaknya  rumusan masalah.  Penggunaan  kalimat  tanya dimulai  dari yang  komplek  (holistik)  sampai yang spesifik (atomistik). Kalimat tanya tersebut tidak harus dijawab, karena hanya sebagai identifikasi  masalah; Kalimat  tanya tersebut  harus  mengacu/  mengandung variabel pada masalah pokok (Y). 

Pembatasan  Masalah  diperlukan  adanya  pembatasan  masalah  agar penelitian  lebih terfokus;  Langkah  awal,  membatasi  banyaknya  variabel  yang diteliti,  variabel  apa  saja.  Membatasi atau  menjelaskan variabel  terikat, misalnya  Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (Slameto)untuk peserta  didik mana, kelas  berapa, semester kapan,  tahun kapan, materi  apa dan  sebagainya.  Membatasi  atau  menjelaskan  variabel  bebas  (X),  misalnya,  alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu akan dilakukan.

·         Rumusan Masalah 

Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah Umumnya  berbentuk  kalimat  tanya.  Kalimat  tanya  pada  rumusan  masalah  lebih terinci  karena  telah  melalui  identifikasi  dan  pembatasan  masalah. Kalimat Tanya yang  diajukan  mengacu  ke  variabel  pada  masalah  pokok  (Y) dan    variabel  pada masalah lain  yang   diteliti (X).  Kalimat tanya  pada rumusan  masalah kelak  harus terjawab setelah pelaksanaan tindakan. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitas  jawaban  bukan  hanya  banyaknya  rumusan  masalah.  Rumusan  masalah  akan dipakai sebagai dasar untuk  penentuan  teori yang akan digunakan; Selain itu juga  sebagai  arah  dalam  menentukan  judul  penelitian,  sebagai  arah  dalam menentukan metode penelitian dan sebagai arah dalam menentukan jenis penelitian

·         Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan  PTK  hendaknya  dirumuskan  secara  jelas.paparkan  sasaran  antara dan  akhir  tindakan  perbaikan.perumusan  tujuan  harus  konsisten  dengan  hakekat permasalahan  yang  dikemukakan  dalam  bagian–bagian  sebelumnya.  Dengan sendirinya, artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh dapat dikemukakan  PTK  di  bidang  IPA  yang  bertujuan  meningkatkan  prestasi  peserta didik  dalam  mata  pelajaran  IPA  melalaui  penerapan  strategi  PBM  yang  baru, pemanfaatan  lingkungan  sebagai  sumber  

2) Kajian Pustaka

Pada  bagian  ini  berisi  kajian  teori,  penelitian  yang  relevan  (bila  ada), kerangka berpikir  dan  hipotesis  tindakan.  Uraikan  dengan  jelas  kajian  teori  dan pustaka  yang  menumbuhkan  gagasan  yang  mendasari  rancangan  penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan  tindakan  untuk  mengatasi  permasalahan  penelitian  tersebut.  Uraian  ini digunakan  untuk  menyusun kerangka  berpikir  atau  konsep  yang  akan digunakan dalam  penelitian. Pada  bagian  akhir  dapat  dikemukakan  hipotesis  tindakan yang menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi. 

·         Kajian Teori

Pada  kajian  teori  dipaparkan  landasan  substantive  dalam  arti  teoritik  dan/atau metodologik  yang  dipergunakan  peneliti  dalam  menentukan  alternatif  yang  akan diimplementasikan. Tinjauan  pustaka  berisi falsafah  dasar, teori,  dan  konsep yang

sangat  erat  kaitannya dengan  scope penelitian  yang  akan  didilakukan.  Teori-teori yang  diambil  harus  relevan  dengan:  (1) permasalahan  dilihat dari  isinya, dan  (2) variabel  yang  diteliti  dilihat  dari  judul/sub  judul  yang  ditulis  pada  kajian  teori terutama variabel  tindakan (X) harus dijelaskan bukan hanya teori tentang apa dan mengapa penting,  tetapi bagaimana  secara  teoritis implementasi  variabel X  dalam pembelajaran.  Tinjauan  pustaka  diambil  dari  teori-teori  yang  terbaru  dan  dari berbagai  aliran.  Untuk  keperluan  itu,  dalam  bagian  ini  diuraikan  kajian  baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku–pelaku PTK lain  disamping  terhadap  teori–teori  yang  lazim  termuat  dalam  berbagai kepustakaan. Setelah itu dilanjutkan dengan ulasan teoritik. 

 

·         Variabel yang Akan Diteliti

Pada  bagian  variabel  yang  akan  diselidiki  ditentukan  variabel-variabel penelitian  yang  dijadikan  titik-titik  incar  untuk  menjawab  permasalahan  yang dihadapi.  Variabel  tersebut  dapat  berupa  (1)  variabel  input  yang  terkait  dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar,  dan  lain  sebagainya;  Namun  dalam  PTK,  lazimnya  variabel  X  yaitu tindakan  guru  merupakan  variabel  (2)  proses  penyelenggaraan  KBM  seperti interaksi belajar-mengajar,  keterampilan bertanya,  guru, gaya  mengajar  guru, cara belajar  peserta  didik,  implementasi  berbagai  metode  mengajar  di  kelas  yang inovatif,  dan  sebagainya,  dan  (3)  varaibel  output  (Y)  seperti  rasa  keingintahuan peserta  didik,  kemampuan  peserta  didik  mengaplikasikan  pengetahuan,  motivasi peserta didik,  hasil belajar peserta  didik,  sikap terhadap  pengalaman  belajar yang

telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

·         Rencana Tindakan  

Pada bagian rencana tindakan ini digambarkan rencana tindakan yang akan

dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti:

(1) Perencanaan,  yaitu  persiapan  yang  dilakukan  sehubungan  dengan  PTK  yang diprakarsai  seperti  penetapan  entry behavior.  Pelacakan  tes  diagnostik  untuk menspesifikasi  masalah.  Pembuatan  skenario  pembelajaran  dengan  minimal  4 kali  pertemuan  tatap  muka  (penyajian  materi,  penilaian  hasil  belajar  peserta didik,  analisis  hasil penilaian,  dan  tindak  lanjut  yang dapat  berupa  pengajaran remedial dan  atau  pengayaan), pengadaan alat–alat  dalam rangka implementasi PTK, dan  lain–lain yang  terkait bdengan  pelaksanaan  tindakan  perbaikan  yang perlu ditetapkan  sebelumnya.  Disamping  itu  juga  diuraikan alternatif–alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah. 

(2) Implementasi Tindakan  yaitu  skenario  kerja  tindakan  perbaikan  dan  prosedur tindakan yang akan diterapkan.

(3) Observasi dan Interpretasi  yaitu  uraian  tentang  prosedur  perekaman/observasi dan  penafsiran  data  mengenai  proses  dan  produk  dari  implementasi  tindakan perbaikan yang dirancang.

(4) Analisis dan Refleksi  yaitu  uraian  tentang  prosedur  analisis  terhadap  hasil pemantauan  dan  refleksi  berkenaan  dengan  proses  dan  dampak  tindakan perbaikan  yang  akan  digelar,  personel  yang  akan dilibatkan  serta kriteria  dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.

·         Data dan Cara Pengumpulannya  

Pada  bagian  data  dan  cara  pengumpulannya  ini ditunjukkan  dengan jelas jenis  data  yang  akan  dikumpulkan  yang  berkenaan dengan  baik (variabel  X) yaitu proses  tindakan  guru  dan  respon  siswa  maupun  dampak  tindakan  perbaikan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (variabel  Y)  yang  di  gelar,  yang  akan  digunakan  sebagai  dasar  untuk  menilai keberhasilan  atau  kekurang-berhasilan  tindakan  perbaikan  pembelajaran  yang dicobakan.  Format  data  dapat  bersifat  kualitatif,  kuantitatif,  atau  kombinasi keduanya.

Di  samping  itu  teknik pengumpulan  data setiap  variabel yang  diperlukan juga  harus  diuraikan  dengan  jelas  seperti  melalui  pengamatan  partisipatif, pembuatan  jurnal  harian,  observasi  aktivitas  di  kelas  (termasuk  berbagai kemungkinan  format  dan  alat bantu  rekam  yang  akan  digunakan)  penggambaran interaksi  dalam  kelas  (analisis  sosiometrik),  pengukuran  hasil  belajar  dengan berbagai  prosedur  asesmen  dan  sebagainya.  Selanjutnya  dalam  prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata-mata sebagai sumber

data. Akhirnya semua teknik pengumpulan data yang digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu. Sebab meskipun mungkin  saja  memang  menjanjikan  mutu  rekaman  yang  jauh  lebih  baik, penggunaan  teknik  perekaman data  yang canggih  dapat  saja  terganjal  keras  pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

Validasi  diperlukan  agar  diperoleh  data  yang  valid.  Validitas  yang  akan digunakan  perlu  disesuaikan  dengan  data  yang  akan  dikumpulkan.  Untuk  data kuantitatif  (berbentuk  angka)  umumnya  yang  divalidasi  instrumennya.  Validitas yang digunakan, validitas  teoretik  maupun validitas empirik. Untuk  itu  diperlukan kisi-kisi  agar terpenuhinya  validitas  teoretik.  Data  kualitatif (misalnya  observasi, wawancara),  dapat  divalidasi  melalui  triangulasi: triangulasi  sumber, data  berasal dari beberapa sumber. Atau triangulasi metode, data berasal dari  beberapa metode.

·         Indikator kinerja

pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

·         Analisis Data

Analisis  data  yang akan  digunakan  sesuai  dengan  metode dan  jenis data yang dikumpulkan.  Pada PTK, data yang dikumpulkan dapat  berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Pada PTK tidak harus menggunakan uji statistik,  tetapi bisa saja cukup  dengan  deskriptif.  Data  kuantitatif  menggunakan  analisis  diskriptif komparatif yaitu  membandingkan  misalnya nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah  siklus  1  dan   nilai  tes setelah  siklus 2.  Data  kualitatif  hasil  pengamatan  maupun wawancara  menggunakan  analisis  diskriptif kualitatif  berdasarkan hasil  observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

Pada  bagian  akhir  proposal  berisi  daftar  pustaka  dan  lampiran.  Daftar pustaka  yang  akan  dipakai  dalam  penelitiandisusun  menurut  urutan  abjad pengarang;  hendaknya  pustaka  benar–benar  relevan  dan  sungguh–sungguh  akan  dipergunakan dalam penelitian. Bagaimana  menyusun dan memanfaatkannya akan dibahas lebih lanjut pada bab IV. observasi, panduan diskusi/refleksi, instrumen penelitian yang akan digunakan, dan lain-lain.  Hal–hal  lain  yang  dapat  memperjelas  karakteristik  kancah  PTK  yang diusulkan dapat disertakan dalam usulan penelitian ini.

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu sendiri adalah proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata serta menganalisis pengaruh-pengaruh dari perlakuan tersebut. Tujuan penelitian tindakan kelas termasuk tiga hal, peningkata praktik, pengembangan professional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.

B.     Saran

Semoga makalah ini bermanfaat dan digunakan sebagai mestinya dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui tentang proposal Penelitian Tindakan Kelas itu. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah yang berikutnya.

                                               

                                                 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto, S.,  Suhardjono, dan  Supardi, 2008.  Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara

Hatimah,  I.,  Susilana,  R.,  dan  Nuraedi,  2008.  Penelitian Pendidikan.  Jakarta: Depdiknas Dirjen PT

Slameto, 2008.  Proposal, Pelaksanaan dan Evaluasi Keberhasilan PTK.

Seminar Nasional IKIP PGRI Semarang 19 Juni 2008 Slameto,  2011.  Penyusunan Proposal dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas.

Madya, S. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.

Tim Pelatihan Tindakan UNY. 1999. Kumpulan Materi Penelitian Tindakan (Action Research). Yogyakarta:Lemlit UNY.


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mutiara

 #katakatabijak #katamutiara #katamuslimah #quotes #quotesmuslimah